Yatendriya-mano-buddhir
munir moksa-parayanah,
Wigateccha-bhaya-krodho
yah sada mukta ewa sah
Artinya:
Dengan memutuskan semua objek eksternal,
dengan mengkonsentrasikan pandangan mata di antara kedua alis mata, bahkan
dengan mengatur masuk dan keluarnya nafas lewat lubang hidung, orang-orang suci
yang telah mengendalikan indra-indra, pikiran dan kecersasannya serta berniat
mendapat kelepasan, mencampakkan segala keinginan, rasa takut dan kemarahan,
senantiasa berada dalam kebebasan.
Analisis:
Apabila seorang pelaku
Yoga ingin memusatkan pikiran, dengan hasrat yang bersungguh-sungguh ingin
menuju sang ilahi (Tuhan) dapat dilakukan dengan menguasai indria, pikiran, dan
kecerdasan. Rasakan bahwa dunia ini penuh dengan ketenangan dan tidak ada yang
bisa menggoyahkan keberadaan kita. Tekhnik sederhana yang dapat dilakukan
adalah dengan memfokuskan pandangan di antara kedua alis dengan
konsentrasi juga mengacu apda obyek yang
sama. Jangan pernah melakukan pernafasan secara buru-buru sebaliknya,
lakukanlah pernafasan dengan tenang, relaks, benar-benar rasakan keluar
masuknya nafas lewat hindung. Semakin lama, nafas semakin panjang yang akan
memudahkan Yogi untuk memproleh ketenangan pikiran. Apabila pikiran sudah
tenang, tidak terpengaruh oleh benda-benda duniawi dan hasrat menuju Tuhan
dipenuhi kesungguhan maka kebahagiaan sejati akan bisa dirasakan. Kebahagiaan
yang tidak pernah ditemukan di kehidupan duniawi ini akan dirasakan. Antara
pikiran, badan dan jiwa benar-benar sudah menyatu untuk mencapai tujuan akhir
yaitu kelepasan. Dalam kondisi ini juga manusia tidak lagi terpengaruh oleh
kesan duniawi, seperti takut, sedih, marah, benci, cinta maupun perasaan yang
lain. Sehingga intinya manusia akan mampu menemukan kebahagiaan yang sejati
apabila tidak mengikatkan diri pada kenikmatan duniawi, mulailah hidup
bersyukur dan menikmati apa yang telah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar