Bhagavad Gita V.28

Yatendriya-mano-buddhir munir moksa-parayanah,
Wigateccha-bhaya-krodho yah sada mukta ewa sah
Artinya:
Dengan memutuskan semua objek eksternal, dengan mengkonsentrasikan pandangan mata di antara kedua alis mata, bahkan dengan mengatur masuk dan keluarnya nafas lewat lubang hidung, orang-orang suci yang telah mengendalikan indra-indra, pikiran dan kecersasannya serta berniat mendapat kelepasan, mencampakkan segala keinginan, rasa takut dan kemarahan, senantiasa berada dalam kebebasan.


Analisis:
           Apabila seorang pelaku Yoga ingin memusatkan pikiran, dengan hasrat yang bersungguh-sungguh ingin menuju sang ilahi (Tuhan) dapat dilakukan dengan menguasai indria, pikiran, dan kecerdasan. Rasakan bahwa dunia ini penuh dengan ketenangan dan tidak ada yang bisa menggoyahkan keberadaan kita. Tekhnik sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan memfokuskan pandangan di antara kedua alis dengan konsentrasi  juga mengacu apda obyek yang sama. Jangan pernah melakukan pernafasan secara buru-buru sebaliknya, lakukanlah pernafasan dengan tenang, relaks, benar-benar rasakan keluar masuknya nafas lewat hindung. Semakin lama, nafas semakin panjang yang akan memudahkan Yogi untuk memproleh ketenangan pikiran. Apabila pikiran sudah tenang, tidak terpengaruh oleh benda-benda duniawi dan hasrat menuju Tuhan dipenuhi kesungguhan maka kebahagiaan sejati akan bisa dirasakan. Kebahagiaan yang tidak pernah ditemukan di kehidupan duniawi ini akan dirasakan. Antara pikiran, badan dan jiwa benar-benar sudah menyatu untuk mencapai tujuan akhir yaitu kelepasan. Dalam kondisi ini juga manusia tidak lagi terpengaruh oleh kesan duniawi, seperti takut, sedih, marah, benci, cinta maupun perasaan yang lain. Sehingga intinya manusia akan mampu menemukan kebahagiaan yang sejati apabila tidak mengikatkan diri pada kenikmatan duniawi, mulailah hidup bersyukur dan menikmati apa yang telah ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar