SASANA DAN WEWENANG ORANG SUCI


A.    Wewenang para diksa secara umum
Seorang yang telah didiksa, maka ia berstatus sebagai orang suci atau dibali disebut dengan Sulinggih. Diberi gelar sesuai dengan wangsanya atau keturunannya dan mempunyai wewenang untuk nglokaparacraya artinya yaitu sebagai orang/tempat umat memohon petunjuk kerohanian dan sebagai orang yang dimohon untuk menyelesaikan (muput) suatu upacara/upakara agama.

Latihan Moral (Moral Training) dalam Yoga

Moralitas adalah dasar dari ketinggian spiritual, namun bukanlah puncak tujuan hidup rohani, dengan dasar pijakan moral yang luhur serta melanjutkan tujuan perjuangan mencapai kesadaran tertinggi akan diraih (Kamajaya, 1998: 45). Yama (keseimbangan sosial) dan Niyama ( Penyatuan pribadi) merupakan prasyarat yang sangat diperlukan dalam yoga sebagai latihan moralitas sebagai unsur kemurnian “suci nirmala tan keneng papa klesa”.

Cara Weda Diwahyukan

Tidak ada satu uraian tepat bagaimana wahyu itu diturunkan kecuali melalui penafsiran atau keterangan tak langsung dari berbagai ulasan yang dapat kita himpun dari berbagai buku. Perlunya mengetahui bagaimana Weda itu diwahyukan karena dijelaskan pada mulanya bahwa Weda adalah Wahyu Tuhan yang diyakini oleh umat Hindu dan kebenaran akan Wahyu itu tidak boleh dibantah lagi. Karena Weda itu adalah Wahyu, maka adalah wajar pula kalau kita bertanya dan mencari jawahan atau penjelasan yang dapat mengungkapkan bagaimana wahyu itu diturunkan.

Bahasa Dalam Weda



Sebelum Weda mulai diselidiki, Bhagawan Panini mulai menyusun tata bahasa Sanskerta, pada th. 700 SM. dan menamakan bahasa yang dipakai didalam Weda dengan nama "Daiwi Wak” (Bahasa Dewata). Baru dalam tahun 200 S.M. bahasa itu mulai dikenal dengan nama Sanskerta. setelah Patanjali menulis kitab Bahasa, pada abad II S.M.

Pengertian Weda

Sumber: Buku Ajar "WEDA", oleh Bapak I Wayan Sumertha

Menurut arti kata Weda berarti pengetahuan. Tetapi bila ditulis dengan huruf ã (panjang) berarti kata-kata yang diucapkan dengan aturan-aturan tertentu. Jadi Weda adalah kata-kata yang diucapkan, dinyanyikan atau dilagukan. Dan pengertian ini akhirnya di pergunakan istilah “Mantra”.