dalam Manawa Dharmasastra. II. 10. Disebutkan : Srutistu wedo wijňeyo
dharmaśastram tu wai smrtih te sarwãrtheswamimămsye tăbhyăm dharmohi nirbabhau
(Artinya : Sesungguhnya Sruti adalah Weda dan Smrti adalah dharmasastra;
keduanya tidak boleh diragukan karena keduanya adalah sumber dari hukum suci.
Dan ketentuan itu jelas bahwa Dharmasastra berusaha menunjukkan tingkat
kedudukan Smrti sama dengan Sruti. Dalam beberapa terjemahan, istilah Smrti itu
kadang-kadang mengandung banyak arti seperti, beberapa pengertian smerti adalah
sebagai berikut :
a)
Sejenis kelompok buku Weda yang lahir dan
ingatan.
b)
Nama untuk menyebutkan tradisi yang bersumber
pada kebiasaan yang disebut di dalam Weda (Mds. II. 12.).