BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum pola
pikir manusia berkembang
pesat, terutama pemahaman filosofis terhadap kehidupan alamiah manusia
serta berbagai pandangan tentang alam jagat raya ini. Menurut kodratnya,
manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu terhadap seluruh kehidupan yang
dijalaninya. Manusia juga mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam,
mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman,
tetapi hal itu sering tidak terjawab secara memuaskan. Sehingga dalam hal ini
timbul pengetahuan baru yang muncul dari kombinasi antara pengalaman dan
kepercayaan.
Secara sederhana perkembangan rasa
ingin tahu ini dimulai dengan pertanyaan what
“apa” tentang sesuatu kemudian dilanjutkan dengan how kemudian why. Pengetahuan yang diperoleh dari
alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Semua
pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Ilmu
ini terus berkembang sejalan dengan sifat manusia yang selalu ingin tahu,
terutama tentang benda yang ada disekelilingnya, alam jagad raya, bahkan
dirinya sendiri. Hal tersebut mendorong manusia untuk memahami serta
menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dan dorongan rasa ingin tahu manusia
tersebut membuat mereka mencari jalan keluar dari setiap apa yang terjadi.
Pola pikir manusia dalam beberapa
hal tidak terlepas dari simbol dan idiom-idiom budaya yang dimitoskan.
Pemanfaatan simbol dan idiom cenderung dijadikan sebagai pengikat atau
keterkaitan batiniah seseorang dengan nenek moyang sebagai salah satu
pembentukan jati diri bangsa yang merupakan kekayaan budaya yang efektif untuk
dipakai sebagai pelajaran terutama yang berkaitan dengan nilai moral.
Manusia merupakan makhluk yang
paling sempurna di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Yang menjadikan
alasan manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya
karena manusia mempunyai akal dan pikiran. Itulah yang membedakan kita sebagai
manusia berbeda dengan makhluk penghuni bumi yang lain. Akan tetapi, manusia
juga mempunyai keterbatasan fisik seperti ukuran, kekuatan, kecepatan, dan
pancaindera bila dibandingkan dengan makhluk yang lain.
Manusia memiliki naluri, nalari, dan
nurani. Dengan adanya sifat nalari, manusia dapat melakukan penalaran berdasarkan
pemikirannya yang bersifat logis dan analisis. Berbeda halnya dengan binatang
yang hanya mempunyai naluri seperti cara memperoleh makanan, proses berkembang
biak, dan upaya mempertahankan dirinya dari pemangsa.
Rasa ingin tahu manusia akan sesuatu
hal terus berkembang, sedangkan makhluk yang lain rasa keingintahuannya tidak
akan berkembang/monoton. Secara sederhana perkembangan rasa ingin tahu dimulai
dari pertanyaan apa? tentang sesuatu yg
terjadi, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana? dan mengapa?
·
Dampak
positifnya : Manusia akan terus berkembang dengan
cara terus mencari tahu apa yang ada dipemikirannya.
·
Dampak
negatif : Manusia terus mencari tahu hal yg
melebihi batas kemampuannya/melebihi kodratnya sebagai manusia.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diuraikan dari latar
belakang tersebut adalah:
1.
Apa
hakikat manusia itu?
2.
Bagaimana
sifat keingintahuan manusia?
3.
Bagaimana
sejarah, penalaran, dan cara memperoleh ilmu pengetahuan pada manusia?
4.
Bagaimana
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada manusia?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Menjelaskan hakikat manusia.
2.
Memahami
sifat keingintahuan manusia.
3.
Menjelaskan
sejarah, penalaran, dan cara memperoleh ilmu pengetahuan pada manusia.
4.
Menjelaskan
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan pada manusia.
D. Manfaat penulisan
Hasil penulisan makalah ini
diharapkan dapat berguna sebagai:
1.
Penambah
pengetahuan dan wawasan tentang Hakikat manusia dan sifat keingintahuannya.
2.
Bahan
masukan bagi pembaca tentang Bagaimana Perkembangan fisik, sifat dan pikiran
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hakikat Manusia
Hakikat Manusia adalah makhluk yang
kuat, ada juga yang menyebut hakikat manusia adalah makhluk yang sempurna ,
ada juga yang menyebutnya makhluk paling
cerdas dari semua itu menunjukan bahwa hakikat manusia adalah mahkluk yang
positif. Manusia dengan segala sifat dan karakternya, diciptakan dengan
sebegitu sempurnanya. Hakikat manusia adalah sebagai berikut :
1.
Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
2.
Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.
Mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.
Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
5.
Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati.
6.
Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas.
7.
Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
8.
Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan sosial.
1. Hakikat
Manusia Sebagai Makhluk yang Kuat
Hakikat manusia sebagai mahluk yang
kuat tentu karena manusia dicipta dengan diberikan akal. Dengan akalnya manusia
bisa mengalahkan terbangnya burung yang terbang ke angkasa, dengan akalnya
manusia bisa berenang di dasar laut seperti ikan. Dibanding makhluk lainnya
manusai mempunyai kelebihan-kelebihan yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang
bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada
binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai
keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia.
2. Hakikat
Manusia Sebagai Makhluk yang Bertanggung Jawab
Sesungguhnya hakikat
manusia adalah mahluk yang
bertanggung jawab atas tindakannya dan manusia diberi naluri. Naluri adalah
semacam dorongan alamiah dari dalam diri manusia untuk memikirkan serta menyatakan
suatu tindakan. Setiap makluk hidup memiliki dorongan yang dapat diekspresikan
secara spontan sebagai tanggapannya kepada stimulus yang muncul dari dalam diri
atau dari luar dirinya. Naluri ini tidak setiap waktu muncul yang baik tetapi
kadang muncul naluri kejahata. Namun pada hakikatnya atas tindakan kebaikan
maupun kejahatan manusia memiliki tanggung jawab.
3. Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya.
Mengenai wujud sifat hakikat manusia
(yang tidak dimiliki oleh hewan), akan dipaparkan oleh paham eksistensialisme
dengan tujuan agar menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:
a)
Kemampuan
Menyadari Diri. Kaum rasional menunjuk
kunci perbedaan manusia dengan hewan pada
adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat
adanya kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia, maka manusia menyadari
bahwa dirinya memiliki ciri khas atau karakteristik diri. Hal ini menyebabkan
manusia dapat membedakan dirinya dengan yang lain dan dengan lingkungan fisik
di sekitarnya.
b)
Kemampuan
Bereksistensi. Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri dan menerobos. Justru karena
manusia memiliki kemampuan bereksistensi inilah maka pada manusia terdapat
unsur kebebasan. Dengan kata lain, adanya manusia bukan
”berada” seperti hewan
dan tumbuh-tumbuhan, melainkan
“meng-ada” di muka bumi. Jika seandainya pada diri manusia ini tidak terdapat
kebebasan, maka manusia itu tidak lebih dari hanya sekedar “esensi” belaka,
artinya ada hanya sekedar “ber-ada” dan tidak pernah “meng-ada” atau
“ber-eksistensi”. Adanya kemampuan bereksistensi inilah yang membedakan manusia sebagai
makhluk human dari hewan selaku mahkluk infra human, dimana hewan menjadi
orderdil dari lingkungan, sedangkan manusia menjadi manajer terhadap
lingkungannya.
c)
Kata
Hati. Kata hati atau conscience of man juga sering disebut dengan istilah hati
nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dan sebagainya. Conscience ialah
“pengertian yang ikut serta” atau “pengertian yang mengikut perbuatan”. Manusia
memiliki pengertian yang menyertai tentang apa yang akan, yang sedang, dan yang
telah dibuatnya, bahkan mengerti juga akibatnya, bagi manusia sebagai manusia.
d)
Moral.
Jika kata hati diartikan sebagai bentuk pengertian yang menyertai perbuatan,
maka yang dimaksud dengan moral (yang sering juga disebut etika) adalah
perbuatan itu sendiri. Disini tampak bahwa masih ada jarak antara kata hati
dengan moral. Artinya seseorang yang telah memiliki kata hatiyang tajam belum otomatis
perbuatannya merupakan realisasi
dari kata hatinya itu. Untuk menjembatani jarak yang mengantarai
keduanya masih ada aspek yang diperlukan yaitu
kemauan. Bukankah banyak orang yang memiliki kecerdasan akal tetapi tidak cukup
memiliki moral. Itulah sebabnya maka pendidikan moral juga sering disebut
pendidikan kemauan.
e)
Tanggung
Jawab. Kesedian untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang menuntut
tanggung jawab, merupakan pertanda dari sifat orang yang bertanggung jawab.
Wujud bertanggung jawab bermacam-macam. Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada
masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab
dapat diartikan sebagai keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan
sesuai dengan tuntunan kodrat manusia, dan bahwa hanya karena itu perbuatan
tersebut dilakukan, sehingga sanksi apapun yang dituntutkan (oleh kata hati,
masyarakat, norma-norma agama), diterima dengan penuh kesadaran dan kerelaan.
f)
Rasa
Kebebasan. Merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa terikat oleh sesuatu),
tetapi sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan dalam arti yang
sebenarnya memang berlangsung dalam keterikatan. Artinya, bebas berbuat
sepanjang tidak bertentangan dengan tuntunan kodrat manusia. Kemerdekaan
berkaitan erat dengan kata hati dan moral. Seseorang mengalami rasa merdeka
apabila segenap perbuatanya (moralnya) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
kata hatinya, yaitu kata hati yang sesuai dengan kodrat manusia.
g)
Kewajiban
dan Hak. Pada dasarnya hak itu adalah sesuatu yang masih kosong. Artinya
meskipun hak tentang sesuatu itu ada. Belum tentu seseorang mengetahuinya (misalnya
hak memperoleh perlindungan hukum). Pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban
bertalian erat dengan soal keadilan. Dalam hubungan ini dapat dikatakan bahwa
keadilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban karena pemenuhan hak dan
pelaksaaan kewajiban dibatasi oleh situasi kondisi yang berarti tidak semua hak
dapat terpenuhi dan tidak segenap kewajiban dapat sepenuhnya dilakukan.
h)
Kemampuan
Menghayati Kebahagian. Pada saat orang menghayati kebahagian, aspek rasa lebih
berperan dari pada aspek nalar. Oleh karena, itu dikatakan bahwa kebahagian itu
sifatnya irasional. Kebahagian itu ternyata tidak terletak pada keadaanya
sendiri secara factual (lulus sebagai sarjana, mendapat pekerjaan dan seterusnya) atau pun pada rangkaian
prosesnya, maupun pada perasaan yang diakibatkannya tetapi terletak pada
kesangguapan menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa, dan mendudukkan
hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga hal yaitu, usaha,
norma-norma, dan takdir. Manusia yang menghayati kebahagian adalah pribadi
manusia dengan segenap keadaan dan kemampuannya. Manusia menghayati kebahagaian
apabila jiwanya bersih dan stabil, jujur, bertanggung jawab, mempunyai
pandangan hidup dan keyakinan hidup yang kukuh dan bertekad untuk
merealisasikan dengan cara yang realistis.
B. Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Manusia
Pengetahuan adalah segala sesuatu
yang telah diketahui. Untuk mengetahui
sesuatu, manusia dapat menggunakan indranya dengan cara mendengar, melihat,
merasa, mencium, dan sebagainya. Semua pengetahuan yang didasarkan secara
indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empiris, artinya pengetahuan yang
bersumber dari pengalaman. Oleh karena itu, pengalaman menjadi bagian penting
dari seluk-beluk adanya pengetahuan.
Setiap orang memiliki pengetahuan
karena pernah mengalami sesuatu dan setiap pengalamannya dapat dijadikan
landasan berfikir dan bertindak. Secara otomatis setiap orang memiliki
pengetahuan, akan tetapi kerena pengalaman setiap orang berbeda-beda,
penyelesaian masalahnya bersumber pada
pengalaman yang beragam sehingga pengetahuan menjadi semakin banyak.
Pengetahuan yang bersumber dari pengalaman akan membedakan cara penyelesaian
masalah, sekaligus memperkaya pengetahuan. Pengalaman merupakan pengetahuan
yang sangat berharga. Kerena pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang utama
dan kemudian melahirkan empirisme. Empirisme adalah salah satu aliran dalam
filsuf yang menekankan peranan
pengalaman dalam memperoleh pengetahuan
dan pengetahuan itu sendiri. Beberapa pandangan filsuf tentang pengalaman
sebagai sumber pengetahuan, yaitu menggambarkan secara mendalam bahwa sumber
pertama pengetahuan adalah pengalaman. Manusia yang belajar dari pengalamannya
adalah manusia yang memahami bahwa masa depan sangat bergantung pada kecerdasan dalam mengambil pelajaran
atau hikmah dibalik semua pengalaman.
Gagasan dalam pikiran manusia adalah
ide yang terdapat dalam alat pikir yang disebut dengan akal atau otak. Tidak
ada seorang pun yang dapat menggambarkan bentuk konkret dari akal yang ada hanyalah
bentuk fisikal otak yang terdapat didalam kepala manusia. Sistem gagasan dalam
pikiran manusia adalah kelancaran kerja otak dalam menangkap segala sesuatu,
mengembangkan nalar dalam sebuah ide tentang sesuatu yang dimaksudkan, dan
membentuk konsep demi pembatasan sesuatu yang digagas.
Manusia memiliki rasa ingin tahu
atau kurioritas yang terus tumbuh dan berkembang sangat pesat. Rasa ingin tahu
manusia tidak pernah dapat terpuaskan, apabila suatu masalah dapat dipecahkan
akan timbul masalah lainnya yang menunggu pemecahanya. Manusia akan terus
bertanya setelah mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa. Manusia mampu
menggunakan pengetahuan yang telah lama diperoleh untuk dikombinasikan dengan
pengetahuan yang baru menjadi pengetahuan yang lebih baru lagi. Hal ini
demikian berlangsung berabad-abad sehingga terjadi akumulasi pengetahuan.
Manusia memiliki salah satu sifat yang paling esensial yaitu berfikir, al-insan
hayawanu naathiq, artinya manusia adalah makhluk yang berfikir. Karena itu
lahirnya ilmu pengetahuan tentang alam atau ilmu alamiah berasal dari pemikiran
manusia tentang jati diri alam.
1. Fungsi Ilmu Alamiah Bagi Manusia
Ilmu alamiah sering disebut ilmu
pengetahuan alam atau ilmu kealaman yang dalam Bahasa Inggris disebu natural
science. Ilmu ini merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala alam
semesta, termasuk bumi sehingga terbentuknya konsep dan prinsip. Fungsi ilmu
alamiah bagi manusia didasarkan pada hal-hal berikut:
a)
Manusia
tercipta dalam keadaan tidak memiliki ilmu pengetahuan.
b)
Manusia
lahir dalam keadaan fitrah.
c)
Manusia
diwajibkan mencari ilmu.
d)
Semua
ilmu bersumber dari alam dan berasal dari Tuhan.
Empat fungsi diatas merupakan titik
tolak dan prinsip lahirnya ilmu pengetahuan. Karena dengan empat pandangan
tersebutlah, manusia tidak berhenti mengembangkan pendidikan, baik secara
teoritis maupun sacara praktis, sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang
dan alam semakin diketahui eksistensinya. Ilmu pengetahuan alam wajib
dipelajari oleh manusia agar manusia memiliki kapabilitas yang ilmiah dalam
membaca gejala alam dan memanfaatkan.
Hasil-hasil alam dengan baik dan
benar. Salah satu ilmu yang menjelaskan
alam dilihat dari ciri-ciri umumnya yang normatif adalah ilmu alamiah
dasar. Ciri-ciri ilmu alamiah dasar adalah sebagai berikut:
a)
Merupakan
disiplin ilmu yang sudah ada.
b)
Objek
penelitian berupa gejala alam.
c)
Memerlukan
uji laboraturium dan uji eksperimental.
d)
Bersifat
objektif.
e)
Berkelanjutan.
f)
Dapat
dirasakan hasilnya.
g)
Rasional.
h)
Bersifat
matematis dan teknologis, yakni dapat diterapkan dalam kehidupan manusia
untuk berbagai kepentingan.
2. Perkembangan Alam Pikir Manusia
a.
Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel
sederhana yang selanjutnya secara bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel
sederhana berasal dari sel kromosom sperma yang identik dengan kromosom sel
telur, pada prosesnya akan terjadi kromosom yang tidak homolog yang akan
menjadi laki-laki.
Lima minggu setelah terjadi konsepsi, bakal
jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi menjadi serambi kiri dan
kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13, janin sudah mulai
berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang selanjutnya
pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan
diri untuk dilahirkan dengan kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran.
Pada saat ini gerakan semakin berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada
saat setelah kelahiran sampai remaja.
Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada
saat pubertas, yang ditandai di antaranya dengan tanda kedewasaan berupa
tumbuhnya rambut pada daerah-daerah tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi
(organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan
yang baik oleh orang tua dan lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.
Sampai usia 2 tahun, perkembangan kecerdasan
sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan. Pada usia 2 – 7 tahun
rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan masa pertentangan
dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu berusaha untuk
memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional belum memadai.
Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri dan mampu
menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Manusia berasal dari sel telur ibu dan sel
sperma ayah yang bersatu membentuk embrio, kemudian tumbuh menjadi banyak sel
serta melakukan diferensiasi dan berkembang menjadi bayi yang dilahirkan ke
muka bumi. Bayi manusia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai
berbicara, membaca, berhitung dan mampu bergerak dengan lincah. Anak tersebut
menjadi remaja yang mulai mengalami pubertas, seperti perempuan mulai
mensturasi, dan laki-laki mulai memiliki jenggot, kumis, serta membesar
suaranya. Selanjutnya masuk masa dewasa yang sudah mampu bekerja dan berumah
tangga.
3. Perkembangan Sifat dan Pikiran Manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan
perkembangan umur dan waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra
sejarah manusia hidup dari berburu dan berladang yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain, kemudian meningkat menjadi petani dan peternak yang
menetap. Sampai pada abad 20 di kenal metode kultur jaringan, dimana
memperbanyak tanaman dapat dilakukan dari satu helai daun atau sepotong ranting
yang masih muda untuk menghasilkan banyak tanaman. Hal ini disebabkan tanaman
memiliki sel bersifat totipoten, dimana satu sel tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan utuh jika berada pada medium tanam yang sesuai.
Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa
ini.
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap
rahasia alam sehingga mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan
penggunaan pengalaman. Tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan.
Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Pengetahuan baru
muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos,
sehingga cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena
keterbatasan penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus
dipenuhi, sehubungan dengan kemajuan zaman maka lahirlah ilmu pengetahuan dan
metode ilmiah. Negara Indonesia yang pluralis kesukuannya atau ras dan
etnisnya, memiliki kebudayaan serta keyakinan agama beragam. Sarat dengan legenda
dan mitos-mitos yang patut di jadikan pelajaran. Secara filosofis semua bukan
sekedar mitos dan legenda , melainkan pesan-pesan yang tersirat didalamnya
memberikan inspirasi berpikir pada perkembangan manusia, dari yang berfikir
mitologis menuju berpikir yang empiris dan rasional.
Legenda dan keyakinan manusia terhadap
mitos-mitos yang memberikan pesan-pesan religius sesungguhnya tidak disampaikan oleh untaian cerita dan
kata-kata yang tanpa makna simbolis. Nilai-nilai kesusastraan dan sajak atau
pantun-pantun yang diuntai dalam kalimat yang puitis memberikan gambaran
kemajuan estetik dan pola pikir manusia yang penuh kelembutan dan keindahan.
Sejak awal perkembangan berbagai mitos dan hubungannya dengan legenda, dongeng,
dan cerita rakyat lainnya. Sejarah mitos adalah bagian dari hakikat kehidupan
manusia sejak manusia dilahirkan ke dunia. Adapun hal-hal yang sangat penting
dari mitos adalah sebagai berikut:
1.
Mitos
diperlukan untuk menunjang sistem nilai hidup manusia.
2.
Mitos
dapat memberi kejelasan tentang eksistensi manusia dalam hubungannya dengan
alam sekitar.
3.
Mitos
dapat memberi kejelasan tentang bentuk hubungan yang baik antarsesama manusia
dan wujud Yang Maha Tinggi.
4.
Mitos
adalah pencerahan masyarakat yang hidup
dimasa lalu dalam menemukan jawaban-jawaban atas masalah yang disebabkan oleh
situasi dan kondisi alam. Karena mitos adalah pandangan manusia tentang
berbagai gejala alam yang merupakan jawaban yang cerdas sesuai dengan
kepastiannya.
Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman
Babillonia, yakni kira-kira 600-700 SM. Orang Babillonia berpendapat bahwa alam
semesta itu sebagai ruang setengah bola dengan bumi yang datar sebagai
lantainya dan langit, bintang-bintang sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan
mereka telah mengenal bidang ekleptika sabagai bidang edar matahari dan
menetapkan perhitungan satu tahun, yaitu satu kali matahari beredar ketempat
semulai yaitu 365,25 hari. Pengetahuan dan ajaran tentang orang Babillonia
setengahnya merupakan dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos, sehingga pengetahuan
semacam ini disebut pseudo science ( sains palsu). Dalam hal ini ada
tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan pemikiran
pada waktu itu adalah:
1.
Anaximander,
langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar
mengelilingi bumi dan Ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
2.
Anaximenes,
mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat
Thales yang mengatakan bahwa air adalah salah satu bentuk benda bila merenggang
menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
3.
Herakleitos,
pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi,
tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
4.
Pythagoras,
mengatakan semua unsur benda adalah tanah, api, udara, dan air. Ia juga
mengungkapkan dalil Pythagoras C² = A² + B², sehubungan dengan alam
semesta Ia mengatakan bahwa bumi adalah
bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.
5.
Demokritos,
bila benda dibagi terus maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil
yang disebut atom yang tetap dipakai sampai saat ini namun ada perubahan
konsep.
6.
Empedokles,
menyempurnakan pendapat Pythagoras, Ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat
atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat
mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
7.
Plato,
yang mempunyai pemikiran yang brbeda dengan orang sebelumnya, Ia mengatakan
bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya satu duplikat saja dari
semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang beranekaragam itu
merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea serangga.
8.
Aristoteles
merupakan ahli pikir, Ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya Ia
membuang ajaran yang tidak masuk akan dan memasukan pendapatnya sendiri. Ia
mengajarkan unsur dasar alam yang
disebut hule. Zat ini tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air,
udara, atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, angin, lembab,
panas, dan kering.
9.
Ptolomeus,
mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya ( goesentris), berbentuk bulat
diam seimbang tanpa tiang penyangga.
10.
Avicenna
merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu ahli lain dari dunia islam yaitu
Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan komtemporer.
Perkembangan pola pikir manusia berevolusi
secara bertahap mengikuti berbagai kejadian dan pengalaman yang setiap hari
silih berganti. Di Indonesia pola pikir nenek moyang kita mengalami perubahan
seiring dengan per-kembangan zaman, ilmu, dan pengetahuan. Agama-agama yang
berkembang, seperti adanya animisme dan dinamisme. Suatu kepercayaan terhadap
roh-roh nenek moyang dan para penguasa alam jagat raya ini dengan wilayahnya
masing-masing.
C.
Sejarah, Penalaran, dan Cara
Memperoleh Ilmu Pengetahuan Pada Manusia
1.
Sejarah Manusia
Secara umum, ada berbagai perdebatan tentang apakah
manusia modern sekarang ini berkembang di Afrika, dan kemudian menyebar ke
seluruh dunia atau berkembang dari manusia Neanderthal di Eropa. Dalam hal ini,
berhadapan dengan suatu periode waktu yang sangat panjang dan tidak bisa begitu
saja dipastikan. Para peneliti pernah menemukan lukisan gua di Perancis Selatan
yang diperkirakan sudah ada sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Paparan tersebut
menyatakan bahwa terdapat problem fundamental di dalam penelitian ilmiah
tentang asal usul manusia, yakni bahwa suatu bukti fisik yang kecil seringkali
dijadikan suatu pondasi bagi teori besar tentang perkembangan dan proses
migrasi manusia purba. Sehingga dapat dikatakan, satu batu kecil bisa jadi titik
awal bagi suatu teori masif tentang asal usul manusia. Berikut merupakan
jenis-jenis manusia:
1) Homo Sapiens. Homo sapiens adalah makhluk yang berfikir sehingga merupakan
makhluk yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat berfikir
apakah sebaiknya dilakukan pada masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran
yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian
diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan
mengerjakan suatu tindakan
2) Homo Faber. Homo faber adalah manusia yang dapat membuat alat-alat dan
mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan
atau wujud budayanya berupa manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat
kerena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat
peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan.
3) Homo Languens. Homo languens adalah manusia yang dapat berbicara sehingga apa
yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia
lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bhasa lisan.
4) Homo Socius. Homo socius adalah manusia yang dapat hidup bermasyarakat,
bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang
kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi
kepentingan bersama.
5) Homo Ecconomicus. Homo
ecconomicus adalah manusia yang dapat
mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi. Salah satu prinsip dalam hukum
ekonomi adalah bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung dan rugi. Dalam
tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar
jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual
dipasaran.
6) Homo Religius. Homo religius adalah manusia yang menyadari adanya kekuatan gaib
yang memiliki kemampuan lebih hebat
daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau
beragama.
7) Homo Humanus dan Homo
Aesteticus. Homo humanus adalah manusia yang berbudaya, sedangkan homo aesteticus adalah manusia yang tahu akan
keindahan. Dari perbedaan- perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa
manusia memang memiliki sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dari pada hewan
apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang
atau tumbuhan
Sekitar empat juta tahun yang lalu muncul suatu
spesies di Afrika yang merupakan percabangan dari kera. Spesies inilah yang
nantinya berkembang menjadi homo sapiens, atau manusia sekaran ini.
2.
Penalaran Manusia
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam
menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya
merupakan makhluk yang berpikir, merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan
yang bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau
berpikir. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan
berpikir dan bukan dengan perasaan, meskipun seperti dikatakan Pascal, hati pun
mempunyai logika tersendiri. Meskipun demikian patut kita sadari bahwa tidak
semua manusia kegiatan berpikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi
penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam menemukan kebenaran.
Berpikir merupakan suatu kegiatan untttk menemukan
pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama
maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk menghasilkan pengetahuan
yang benar itu pun juga berbeda-beda. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran
mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran, dan kriteria kebenaran
ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut. Penalaran
merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran
mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing. Sebagai suatu kegiatan berpikir
maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu:
1) Pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara
luas dapat disebut logika. Dalam hal ini maka dapat kita katakan bahwa tiap
bentuk penalaran mempunyai logikanya tersendiri. Atau dapat juga
disimpulkan bahwa kegiatan penalaran
merupakan satu proses berpikir logis, di mana berpikir logis di sini harus
diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut
suatu pola tertentu, atau dengan perkataan lain, menurut logika
tertentu. Hal ini patut kita sadari bahwa
berpikir logis itu mempunyai konotasi yang bersifat jamak (plurar) dan bukan
tunggal (singular). Suatu kegiatan berpikir bisa disebut logis ditinjau dari
suatu logika tertentu, dan mungkin tidak Iogis bila ditinjau dari sudut logika
yang lain. Hal ini scring menimbulkan gejala apa yang dapat kita sebut sebagai
kekacauan penalaran yang tidak konsistennya kita dalam mernpergunakan pola berpikir tertentu.
2) Kedua dari penalaran adalah sifat anaditik dari
proses berpikirnya penalaran merupakan
suatu kegiatan berpikir yang menyandarkan diri
kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk
analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan. Artinya penalaran
ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yarg mempergunakan logika ilmiah, dari
demikian juga penalaran lainnya yang mempergunakan logikanya tersendiri pula.
Sifat analitik ini, kalau kita kaji lebih jauh, merupakan konsekuensi dari
adanya suatu pola berpikir tanpa adanya pola berpikir tersebut maka tidak akan
ada kegiatan, sebab pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan
langkah-langkah tertentu.
a. Cara Manusia Memperoleh Ilmu Pengetahuan
Pada zaman dahulu kemampuan manusia masih terbatas
baik peralatan maupun pemikiran. Keterbatasan itu menyebabkan pengamatan
menjadi kurang seksama, dan cara
pemikiran yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan
kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian, pengetahuan yang terkumpul belum
memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusia dan masih jauh dari
kebenaran. Berbagai pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan
dari pengalaman dan kepercayaan. Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat
terpuaskan atas dasar pengamatan maupun pengalamannya saja untuk memuaskan alam
pikirannya. Menurut Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sajarah perkembangan
jiwa manusia baik sabagai individu maupun sebagai keseluruhan yang berlangsung
tiga tahap, yaitu:
1. Tahap teologi atau fiktif
2. Tahap filsafat atau metafisik.
3. Tahap positif atau ilmiah ril.
Dalam manusia curiosity (rasa ingin tahu) yang
merupakan pikiran manusia berkembang dari waktu kewaktu. Rasa ingin tahunya
atau pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan.
Rasa ingin tahu manusia berasal dari ingin mengenal dirinya sendiri, yang
akhirnya disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu rohani dan
jasmani. Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam
sekitanya. Dengan kemampuan bahasa, manusia berkomunikasi dan bertukar
pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaan bagi manusia.
D.
Sejarah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sejarah
perkembangan Ilmu Pengetahuan terbagi menjadi beberapa periodisasi. Berikut
adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan dari masa ke masa.
1. Zaman
Pra Yunani Kuno (Zaman Purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
a. Zaman
Batu Tua
Zaman batu tua
disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM
(sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah
mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat
sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok tanam dan beternak,
dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan
sistem trial and error (mencoba-coba
dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know
how. Pada zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan
manusia purba. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang
terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang
fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.
b. Zaman
Batu Muda
Era ini
berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di
zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan.
Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca
(bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam
zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada
zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam
mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India ,
dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta
(Hieroglip), segitiga dengan unit 3, 4, 5 (segitiga siku-siku), nilai logam
sebagai nilai tukar, perundangan yang ditulis, lukisan di dinding gua, tulisan
Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac.
c. Zaman
Logam.
Zaman ini
berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam
sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau
bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir.
Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini
karya-karya yang ada berupa didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi
dan perunggu. Seni membuat patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya,
bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung
istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut Soetriono
dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600
tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju.
Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun
mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria,
Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah.
Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.
2. Zaman
Yunani Kuno
Menurut Bertrand
Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu mencengangkan atau begitu
sulit diterangkan selain lahirnya peradaban di Yunani secara mendadak. Memang
banyak unsur peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia.
Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa Yunanilah yang
menyempurnakannya. Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar
abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap an
inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani
mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini
banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa
ini, yaitu :
a. Thales
(624-545 SM) dari Miletus.
Kurang lebih enam
ratus tahun sebelum Yesus terlahir, muncullah sosok pertama dari tridente
Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat Yunani
dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar
melakukan muhibah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah
filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar
segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan
isi dasar alam.
b. Pythagoras
(580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir
di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia
adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui
teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan
Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah
kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam
teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema
ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan
pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat
lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur
dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan
benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates
(469 SM-399 SM)
Socrates lahir di
Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari
Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar
Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates
yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang
dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep
moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika
atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
d. Plato
(427 SM-347 SM)
Ia adalah murid
Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah
Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada
keadaan “ideal”. Selain itu, ia juga menulis ‘Hukum’ dan banyak dialog di mana
Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja
adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau
bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna.
e. Aristoteles
(384 SM- 322 SM)
Aristoteles
adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang
Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik,
Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama
yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari
kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metafisika).
Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap
sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian,
dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen
dan berpikir induktif (inductive thinking).
Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang
dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Selain nama-nama
diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan
diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan
(Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang.
Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan
Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap
bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM),
ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal
sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf
Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut
sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu
unsur lagi yang ia sebut cinta (philia).
Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke
unsur lainnya. Empedokles juga dikenal sebagai peletak dasar ilmu-ilmu fisika
dan biologi pada abad 4 dan 3 SM. Dan juga Archimedes, (sekitar 287 SM-212 SM)
ia adalah seorang ahli matematika, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur
berbangsa Yunani. Archimedes, dianggap sebagai salah satu matematikawan
terbesar sepanjang masa, hal ini didasarkan pada temuannya berupa prinsip
matematis tuas, sistem katrol (yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah
kapal sendirian saja), dan ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang
dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan
konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai p (phi) lebih mendekati dari ilmuan
sebelumnya. Dari karya-karyanya yang bersifat eksperimental, ia kemudian
dijuluki sebagai, “Bapak IPA Eksperimental”.
3. Zaman
Pertengahan
Zaman ini masih
berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M
sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai
dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para
ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula
dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung
kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan
aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama).
Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya
Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika Bangsa
Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini
dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah,
pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu
pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam
mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain itu, pada
abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti
Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan
dengan alam) dan Confucius (konsep
kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan
di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya
Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance
telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen,
yaitu:
a) Roger
Bacon (1214 M - 1294 M), juga dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang
filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai
salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya
menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu
pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan
adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme
b) Thomas
Aquinas (1225 M -1274 M) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari
Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari
filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam
karya utamanya: Summa Theologiae
(Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal
adalah “Summa Contra Gentiles
(Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”
c) Gerard
van Cremona (1114 M -1187 M), adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia
adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70
bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya
Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani dan karya-karya lain.
d) Giovanni
Boccaccio (1313 M - 1375 M) adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya
yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo,
sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi
dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja,
memproduksi Comedia delle ninfe
fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun
1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M,
dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya
karya penting lainnya adalah Corbacci.
Sepanjang Eropa
mengalami masa kegelapan, sebagian bangsa di Asia juga mulai memperlihatkan
perkembangan ilmu mereka. Dari Cina ada salah satu contoh terbaik akan Shen Kuo
(1031 M - 1095 M), seorang ilmuwan dan negarawan yang pertama kali
menggambarkan magnet-jarum kompas yang digunakan untuk navigasi, menemukan
konsep utara sejati, perbaikan desain astronomi Gnomon, armillary bola,
penglihatan tabung, dan clepsydra, dan menggambarkan penggunaan drydocks untuk
memperbaiki perahu. Selain itu, Shen Kuo juga menyusun teori pembentukan tanah,
atau geomorfologi. Ada juga Su Song (1020 M - 1101 M) juga seorang astronom
yang menciptakan langit bintang atlas peta, menulis sebuah risalah farmasi
dengan subyek terkait botani, zoologi, mineralogi, dan metalurgi, dan telah
mendirikan besar astronomi clocktower di Kaifeng pada tahun 1088.
4. Zaman
Renaissance
Zaman ini
berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau
lahir kembali (rebirth), yaitu di
lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari
ajaran-ajaran agama.
Tokoh-tokoh ilmuwan
yang berpengaruh di masa ini ialah sebagai berikut :
a) Nicolaus
Capernicus (1473 M-1543 M), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom
yang berkembangsaan Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya
berpusat di matahari).
b) Galileo
Galilei (1564 M-1642 M), adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia
yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan
antara lain adalah penyempurnaan teleskop (dengan 32 x pembesaran) dan berbagai
observasi astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya
seperti yang kita kenal sekarang.
c) Tycho
Brahe (1546 M-1601 M), adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai
astronom/astrolog dan alkimiawan. Tycho adalah astronom pengamat paling
menonjol di zaman pra-teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan
planet tak tertandingi pada masa itu.
d) Johannes
Kepler (1571 M-1630 M), adalah astronom Jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia
paling di kenal melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan
astronomi. Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku Supplement To Witelo, Expounding The Optical Part Of Astronomy.
Ia orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
e) Fancies
Bacon (1561 M-1626 M), adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris.
Karya-karyanya antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk
penelitian ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
5. Zaman
modern
Zaman ini
sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata
terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini
ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah.
Menurut Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan
berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara
kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang
Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun
1453.
Zaman ini sudah
dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang
tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan.
Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton,
Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a) Isaac
Newton (1643 M-1727 M), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakan sebagai “Bapak
ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan
tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama
tiga abad ini.
b) Rene
Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah
seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu
filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan
revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang
berfikir.
c) Charles
Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis
keturunan yang sama (common Descent)
dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling
menggemparkan adalah “Nenek moyang manusia adalah kera”.
d) Joseph
John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang
membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu
mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga
menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang
berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Selain pioneer di
atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu.
Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan
“Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak
gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli matematika,
fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan
mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste
Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang mengusung
“Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours
De Philosophie Positive (Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari
“positif” ini sebagai sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.
6. Zaman
Kontemporer
Zaman ini bermula
dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan
adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin
tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling
tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Hal ini disebabkan karena
fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek materinya
mengandung unsur-unsur fundamental yang membentuk alam semesta.
Sebagian besar
aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di
abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah
fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini.
Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir
pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76
tahun). Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori
relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam
Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
“pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain berupa gerak Brownian,
efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah E=mc². Di
artikel pertamanya di tahun 1905 bernama “On
the Motion-Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles
Suspended in a Stationary Liquid“, mencakup penelitian tentang gerakan
Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial,
dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan
setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti
empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga
meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial.
Pada zaman ini
juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains
Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan
prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam
pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson,
Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan
genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu
rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom
(dalam Human Genome Project) dan
telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
Pada tahun yang
sama, percobaan Miller-Urey dibuktikan dalam sebuah simulasi proses primordial,
yang merupakan unsur dasar protein, sederhana asam amino, bisa dibangun sendiri
dari molekul sederhana. Pada tahun 1925, Werner Heisenberg dan Erwin
Schrödinger memformulasikan mekanika kuantum, yang menjelaskan teori kuantum
sebelumnya. Kemudian ada juga pengamatan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929
bahwa kecepatan di mana galaksi surut berkorelasi positif dengan jarak,
mengarah pada pemahaman bahwa alam semesta mengembang, dan perumusan teori Big
Bang oleh Georges Lemaitre. Pengembangan bom atom di era “Sains Besar”
selanjutnya terjadi selama Perang Dunia II, yang mengarah ke aplikasi praktis
dari radar dan pengembangan dan penggunaan bom atom. Meskipun proses itu
dimulai dengan penemuan siklotron oleh Ernest O. Lawrence di tahun 1930-an. Di
bidang Geologi yang paling fenomenal adalah teori “pergeseran benua” oleh
Alfred Wegener. Teori “Lempeng Tektonik” itu sudah digagas pada tahun 1910-an,
data dikumpulkan pada 1950 sampai 1960-an, kemudian diakui dan digunakan pada
tahun 1970.
Selain kimia dan
fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini.
Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com
sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika
(transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan
Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat
Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA, Perminyakan,
Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material, Teknologi Kesehatan
(laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video). Kini, penemuan
terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber lain telah
memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua, profesor
teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley.
Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan
sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi
daripada saat ini. Caranya, memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan
ketika power-nya mati, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk
boot up, misalnya, ketika dinyalakan kembali dari kondisi mati. Hal ini
digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik, ke depan komputer juga
seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan
makhluk lain, namun dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat maka
manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat hidup
dengan lebih baik lagi.
Menurut kodratnya manusia selalu ingin tahu terhadap
seluruh kehidupan yang dilakoninya. Banyak mitos yang berkembang merupakan
metode untuk memahami segala sesuatu yang ada dan terjadi di alam jagat raya
ini, berbagai pertanyaan atas ketidaktahuan atau rasa penasaran manusia atas
eksistensi jagat raya ini hanya dijawab dengan mitos.
Manusia mampu menggunakan pengetahuan lama untuk
dikombinasikan dengan pengetahuan baru menjadi pengetahuan yang lebih baru
lagi, selain untuk kepuasan manusia juga keperluan praktis agar hidup manusia
lebih mudah dan menyenangkan.
Dalam sejarah manusia dapat berfikir bagaimana
sumber keingintahuannya tidak terbatas pada keadaan diri manusia sendiri
ataupun keadaan sekelilingnya.
B.
Saran-saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah yang kami susun
tersebut.
Kami
selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi memberika kritik dan saran yang tentunya
membangun kepada kami, demi mencapainya
kesempurnaan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pada khususnya seluruh
pembaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Herabudin.
2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia: Bandung
Jablonski
dan Choplin. 2000. Catatan Teratur Evolusi Manusia.
Leakey,
Richard. 2003. Asal Usul Manusia. Kepustakaan Populer Gramedia: Jakarta.
Darmo,
Hendro dan Yeni Kaligis.2004. Ilmu
Alamiah Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka
Hudiyono,
Sumi. 2004. Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Jasin,
Maskoeri. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.