
Manu didalam ajarannya sebagaimana yang ditulis oleh Bhagawan Bhrgu memberi keterangan tentang arti kata Weda secara limitatip, disebut dalam Bab II, 10 : “Çrutis tu Wedo wijneyo dharma çastram tu wai smrtih, te sarwartheswam immamsye tãbbyãm dharmo hi nirbabhau. (Artinya : Sesungguhnya Sruti (wahyu) adalah Weda demikian pula yang dimaksud Smrti, adalah dharmaçastra. kedua ini tidak boleh diragukan dalam hal apapun juga karena keduanva adalah kitab suci yang menjadi sumber dari pada Dharma (agama Hindu).
Dari ungkapan ini
maka yang dimaksud dengan Weda adalah Sruti dan merupakan kitab suci yang tidak
boleh diragukan kebenarannya. Demikian pula sumber hukum suci. Jadi Weda adalah
kitab suci. Lebih jauh Dr. M. Winternitz menegaskan bahwa kitab suci Weda,
tidak terdiri dari satu buku saja melainkan terdiri dari banyak buku 2). Hal
ini dibenarkan pula baik oleh tradisi maupun kenyataan sebagai yang diperoleh
dari hasil riset. Banyak kitab-kitab dalam Weda, Tiap-tiap Weda merupakan satu
kesatuan materi yang dihimpun secara sistematik menurut umur, isi dan
kegunaannya. Istilah ,,samhita” yang dipergunakan untuk menyebutkan kelompok
Weda itu karena kenyataannya. Weda terdiri dari banyak buku, yang
penggolongan-nya akan diuraikan didalam penjelasan-penjelasan berikut nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar