Sebagai negara yang religius dan
mengakui nilai-nilai ketuhanan, negara Indonesia menghargai hak-hak tiap warga
negaranya untuk memeluk agama sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing.
Ada enam agama yang diakui di Indonesia (hingga artikel ini ditulis), yaitu
Islam, Hindu, Buda, Kristen, Katolik, dan Konghucu. Dari enam agama tersebut
agama Islam merupakan agama dengan pemeluk terbanyak. Dan Hindu merupakan agama
yang paling kental dengan tradisi, budaya serta kearifan local.
I Wayan Rudiarta
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram
PASRAMAN SEBAGAI PENYELENGGARA PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
UU No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara. Dari
definisi ini dapat disimak bahwa pendidikan selalu berlangsung dengan disengaja
sehingga proses pembelajaran antara guru dan siswa dapat berlangsung. Harapan
yang selayaknya diperoleh dari pendidikan adalah mampu dikembangkannya potensi
atau bakat yang dimiliki oleh anak secara maksimal. Pembentukan karakter dalam
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua dan seluruh
stakeholder pendidikan.
MEMAKNAI TUMPEK UYE/TUMPEK KANDANG
Setiap
enam bulan sekali umat Hindu di Bali selalu merayakan hari kasih sayang kepada binatang yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Uye dan disebut sebagai Tumpek Uye atau Tumpek Kandang atau Tumpek
Wewalungan. Sebagaimana telah diketahui bahwa umat Hindu di Bali memang
sangat kaya akan adat-istiadat adiluhung yang menjadi satu kesatuan dengan
agama Hindu dan menjadi jati diri orang Bali. Tumpek Uye ini menjadi salah satu dari sekian banyak kearifan lokal
yang terus tumbuh di dalam masyarakat Hindu Bali. Kearifan lokalyang lain yang
bisa disebut dengan tumpek seperti Tumpek Landep (otonan Senjata), Tumpek
Wariga (otonan Tumbuh-tumbuhan), Tumpek Kuningan, Tumpek Krulut, dan Tumpek
Wayang.
KETERKAITAN ANTARA “PENDIDIKAN BERBASIS TEKNO HUMANISTIC DENGAN PENDIDIKAN SISTEM AMONG KI HAJAR DEWANTORO”
Pendidikan
berbasis tekno humanistic adalah pendidikan yang di samping menguasai sains dan
teknologi yang tinggi, harus didasarkan pada dasar pemahaman dan penguasaan
nilai dan moral yang kokoh. Sedangkan pendidikan sistem among Ki Hajar
Dewantara adalah pendidikan yang metode pembelajarannya berdasarkan pada asih,
asah dan asuh, sementara itu prinsip penyelenggaraan pendidikannya didasarkan
pada “Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, dan Tut wuri handayani”.
FILSAFAT PENDIDIKAN HINDU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat
adalah pertanyaan dan bukan penyataan. Gagasan ini memberikan petunjuk, bahwa
filsafat pada hakikatnya adalah bertanya dan terus bertanya guna mendapatkan
jawaban yang mendalam (sedalam-dalamnya), luas (seluas-luasnya) mengenai suatu
realitas, ide atau konsep yang bersifat fundamental. Begitu pula ketika kita
membicarakan mengenai pendidikan dalam sebuah konsep yang perlu digali secara
mendalam, maka filsafat pendidikan akan menjadi jawaban untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan.
WEDA SMERTI
dalam Manawa Dharmasastra. II. 10. Disebutkan : Srutistu wedo wijňeyo
dharmaśastram tu wai smrtih te sarwãrtheswamimămsye tăbhyăm dharmohi nirbabhau
(Artinya : Sesungguhnya Sruti adalah Weda dan Smrti adalah dharmasastra;
keduanya tidak boleh diragukan karena keduanya adalah sumber dari hukum suci.
Dan ketentuan itu jelas bahwa Dharmasastra berusaha menunjukkan tingkat
kedudukan Smrti sama dengan Sruti. Dalam beberapa terjemahan, istilah Smrti itu
kadang-kadang mengandung banyak arti seperti, beberapa pengertian smerti adalah
sebagai berikut :
a)
Sejenis kelompok buku Weda yang lahir dan
ingatan.
b)
Nama untuk menyebutkan tradisi yang bersumber
pada kebiasaan yang disebut di dalam Weda (Mds. II. 12.).
SEJARAH DESA ADAT APUH-SEBATU
Menggali sejarah Desa Pakraman Apuh sangat sulit sekali,
penyebab utamanya adalah tidak adanya sumber yang tertulis secara pasti dan
bernilai sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi karena keadaan yang menghendaki,
maka menggunakan cerita dari warisan turun temurun dan cerita dari orang suci,
dicoba untuk menyusun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Berdasarkan
tradisi dan pelaksanaan upacara yang dilaksanakan di Desa Pakraman Apuh
mengikuti pelaksanaan Upacara di Desa Pakraman Sebatu, Maka diperkirakan bahwa
Desa pakraman Apuh merupakan serpihan atau bagian dari Desa Pakraman Sebatu.
PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES MEMANUSIAKAN MANUSIA
Pendidikan
sebagai prroses pemanusiaan manusia merupakan hal yang di kemukakan dalam salah
satu teori belajar yakni teori humanistik. Dalam teori ini lebih menekankan
pada isi daripada proses, yang disesuaikan dengan minat, bakat, kemampuan serta
kebutuhan belajar anak dan potensi lingkungan. Teori ini bersifat elektif,
artinya dapat memanfaatkan teknik atau teori belajar apapun asal tujuan belajar
siswa dapat tercapai. Teori belajar humanistik berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang si belajar bukan dari sudut pandang pendidik.
Sehingga, dalam penerapan teori ini pendidik membantu siswa dalam mengembangkan
dirinya (self actualization). Dalam
hal ini pendidik sebagai fasilitator, sedangkan anak didik berperan sebagai
pelaku utama (student center). Anak
didik memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri dan diharapkan dapat
mengenali serta mengembangkan potensinya secara positif.
TUMPEK LANDEP: BENARKAH MERUPAKAN OTONAN MOTOR?
Agama dan Budaya
seakan menjadi dualitas yang tidak dapat dipisahkan dalam realitaskehidupan
masyarakat Hindu Indonesia pada umumnya dan Hindu Bali pada khususnya. Ajaran agama
Hindu yang mengacu pada ajaran Weda lebih banyak terealisasi dalam wujud
upacara yang sudah berlangsung secara turun-tumurun. Berbagai upacara terus
mewarnai kehidupan masyarakat Hindu Bali sebagai ucapan syukur kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Salah satu upacara yang dilaksanakan setiap enam bulan
sekali atas dasar perhitungan Wewaran dan Pawukon adalah Tumpek Landep, yaitu
jatuh pada Saniscara Kliwon wuku Landep.
HATHA YOGA
Salah
satu cabang yoga adalah Hatha Yoga dengan fokus pada fostur fisik yang disebut asana dan tekhnik pernafasan atau pranayama. Hatha Yoga berfokus pada
tekhnik asana (postur), pranayama (olah nafas), bandha (kuncian), mudra (gesture), serta relaksasi yang mendalam. Berbagai macam
gerakan yang disertai cara bernafas yang benar dipercaya dapat meningkatkan
kekuatan dan kelenturan, meredakan ketegangan, serta memberikan energi baru
pada tubuh. Konsep Hatha Yoga diperkenalkan dalam dua teks buku Hatha Yoga
Pradipika dan Geranda Samhita yang bersumber dari Yoga Sutra Patanjali.
Langganan:
Postingan (Atom)